Saat kedua wanita itu sampai di kantor yang dinaungi oleh Raymond. Keduanya langsung mendapatkan sambutan yang sangat baik dari karyawan. Di dalam ruangan tunggu sudah banyak sekali makan dan minuman di atas meja.
"Kenapa mereka memperlakukanku seperti ini? Aku juga karyawan di sini," sosor Fay merasa sangat buncah.
Divya langsung tersenyum geli. "Ingin aku beritahu sesuatu hal, tidak?"
"Katakan saja. Memangnya kamu ingin mengatakan apa?" tanya Fay dengan polosnya.
"Mereka melakukan hal ini karena aku, Fay. Jangan terheran seperti itu. Kamu juga sudah atau kalau aku ini sudah sah menjadi tunangannya Tuan Maverick," ucap Divya dengan senyuman manis masih mentari bibirnya yang tipis.
Fay langsung tertawa canggung saat mendengarkan hal tersebut. "Hahahaha, aku sampai melupakan hal itu, Div. maafkan aku, ya." Wajahnya suda semerah tomat saat mengatakan hal tersebut.