"Baiklah, kalau begitu mari kita belanja ulang." Raymond mulai bertindak sesuai keinginannya.
"Mas, tetapi bagaimana dengan bahan yang sudah aku belikan ini?" tanaya Zeline merasa sangat resah.
Raymond kembali melirik ke arah sang ibunda yang masih terdiam vakum. "Berikan saja semua barang-barang itu dengan mamaku. Mama, kalau bisa kamu harus segera pulang, ya. Katanya hari ini Mama masih merasa sangat buncah dan harus konsul dengan psikiater. Jadi, saranku Mama harus banyak beristirahat, ya!" ucapnya penuh dengan penekanan.
Tidak ada hal yang bisa diucapkan oleh Anggun saat itu. Ia tidak bisa menolak setiap titah yang sudah diberikan oleh anaknya. Saat wanita paruh baya itu sudah berlalu, Raymond sengara mengajak Zeline untuk berbelanja. Semua barang yang ia pikirkan juga sesuai dengan selera Divya.
"Kenapa kamu terlihat sangat tidak menyukai pilihanku?" taya Raymond setelah selesai membeli bahan pakaian.
