Alis tebal Raymond sontak berkerut saat mendengar ucapan sepupunya. "Apa yang sudah kamu ucapkan?" tanyanya sekali lagi.
"Ikuti aku!" titah Divya seraya membawa Raymond ke dalam mobilnya.
Tatapan Divya terlihat sangat buncah saat ingin menjelaskan segalanya kepada pria tersebut. "Apa yang akan kukatakan pasti tidak membuat Raymond mempercayainya. Duh, bagaimna ini? Apa yang harus aku katakan?" tanya nya merasa resah.
"Kenapa kamu diam saja? Katakana apa yang ingin kamu ucapkan kepadaku," sosor Raymond kemudian.
"Obat yang kamu konsumsi itu tidak bagus untuk kesehatanmu,Ray. Sepertinya sudah kadaluarsa. Hal itu bisa aku katakan saat tidak sengaja melihatnya semalam."Divya juga merasa sangat sedih saat mengucapkan hal tersebut.
"Benarkah? Dokter pribadi Mama tidak mungkin memberikan obat yang sudah mendekati masa expired-nya." Raymond masih merasa kelimpungan. "Ada apa sebanyanya. Apakah ada sesuatu masalah yang sudah ia dengarkan mengenai obat itu?" tanyanya di dalam benak.