"Sekarang bagaimana? Kita akan mati kelaparan di sini, Ray! Ini semua karena kebodohan!" bentak Ivanka seraya kembali merebahkan tubuhnya di atas sofa ruangan tamu.
"Semua terjadi karena tindakanmu juga! Kalau saja kamu tidak berusaha membawa mainan itu ke lab, mungkin aku tidak akan bertindak bodoh seperti itu!" sahut Raymond tidak ingin terus disudutkan.
"Nyatanya, kamu memang mempunyai niat jahat kepadaku. Miris sekali mempunyai sepupu sepertimu!" sentak Ivanka tanpa memikirkan perasaan Raymond.
"Aku melakukan hal ini juga karena ingin membuatmu merasa tersiksa! Kamu tahu? Mamaku saat ini harus kontrol ke Psikiater karena tindakanmu tempo lalu! Dia mengalami depresi, itu semua karena kamu," jelas Raymond karena sudah tidak bisa menahan emosinya.