Raymond segera membentak dan mendorong tubuh sepupunya sampai bersandar ke badan kursi mobil. Kedua netra mereka saling bertataoan intens saat itu. Ia pun mulai mengingat kembali masa lalu yang sempat ia lupakan. Ia bisa dengan jelas melihat kedua mata yang tidak asing itu. Tatapan tersebut sangat sama seperti wanita yang ada di hadapannya saat ini.
"Aku kembali melihat mata wanita yang sering aku impikan itu. Sebenarnya, dia siapa? Kenapa aku selalu mengingat wajahnya dalam bentuk lain?" pikir Raymond merasa sangat resah.
"Di–dia kenapa menatap wajahku seperti itu? Ada hal apa? Apakah dia mulai mengingat aku?" tanya Ivanka di dalam benaknya.
Karena wajah pria itu terus mendekatinya. Ia sontak memejamkan kedua matanya secara spontan. Tiba-tiba pria itu mengetuk kepalanya dengan keras. Sudah pasti hal itu membuat Ivanka merasa kesal.
"Kenapa kau memukul kepalaku? Sakit sekali!" sentak Ivanka dengan melemparkan tatapan kesaknya.