"Hentikan! Aku sudah mengatakan bahwa tidak perlu berjalan lagi! Argh, sial sekali pagiku ini," gerutu Raymond seraya berbalik arah.
"Hei, kamu datang ke sini mau apa? Kenapa langsung pergi seperti itu?" teriak Ivanka mencoba memprovokasi pria tersebut.
Senyuman licik juga tidak berhenti terukir di bibirnya. Ivanka masih terus mengikuti kepergian sepupunya sampai ke dalam kediaman. Tentunya hal itu membuat Raymond merasa kesal. Pertanyaan yang membuat emosinya semakin menanjak juga tidak pernah berhenti Ivanka lontarkan.
"Kenapa kamu terus mengikutiku? Ada apa?" tanya Raymond merasa sangat terganggu.
"Ah, sepertinya telingamu itu juga terganggu, ya! Kenapa kamu harus lari dari pertanyaanku? Tinggal jawab saja apa susahnya? Kamu kenapa datang ke sini? Kamu mau apa?" lontar Ivanka sekali lagi.
Raymond segera memberhentikan langkah kakinya. "Kenapa mulutmu itu tidak bisa berhenti berbicara?" gerutunya dengan tatapan yang masih terlihat sangat kesal.