Paginya, hidung Raymond sudah dimanjakan dengan aroma mainan yang sangat lezat. Setelah selesai membersihkan diri,ia pun segera pergi ke ruangan makan. Ia sudah melihat ada banyak makanan di sana. Karena merasa penasaran. Akhirnya, ia mulai beranjak ke dalam dapur. Siapa sangka, wanita yang menumpang di dalam apartemennya masih sibuk memasak.
"Kenapa kamu terlihat sangat sibuk sekali?" tanya Raymond seraya menyilangkan kedua tangannya di atas diafragma.
Ivan segera mematikan penyala api yang ada di tangannya. "Maafkan aku, ya. Aku tidak tahu membalas kebaikanmu ini dengan cara apa. Aku tidak mempunyai uang tunai. Jadi, aku menghabiskan semua persediaan makanan yang ada di dalam kulkas. Semua makanan ini sudah hampir kadaluarsa. Aku memutuskannya untuk memasaknya saja. Tenang saja, aku akan memerintahkan asistenku untuk mengganti semuanya," papar Ivanka seraya mulai menggoreng makanan yang lainnya.
