"Divya, ada apa ini? Kenapa kamu masuk ke dalam kamar mandi yang sudah disegel?" tanya Devan merasa sangat resah.
"Aku masuk ke sini atas arahan seorang pelayan. Aku tidak tahu kalau tempat ini dilarang," jelas Divya dengan wajah yang terlihat sangat pucat.
Devan langsung mengetahui siapa yang sudah melakukan hal tersebut. "Apakah kamu bertemu dengan Zeline tadi?" tanyanya merasa penasaran.
Divya mengangguk cepat. "Mas, sebaiknya kita pergi dari sini. Toilet ini banyak sekali hantunya. Seram, ayo kita pergi saja!" titahnya merasa sangat resah.
Tidak ada pengaduan apapun yang keluar dari bibir Divya. Di dalam mobil pun ia masih diam mengelus pergelangan tangannya yang masih memerah. Devan yang melihat hal itu juga merasa resah. Ia segera meraih tangan Divya dan menatap durja wanita cantik itu dengan serius.
"Kenapa tanganmu ini, Iv?" tanyanya merasa sangat khawatir.