Setelah Divya, Dimas pun datang ke kantor polisi dengan alibinya sendiri. Tidak ada raut takut saat ia menjelaskan semua yang sudah terjadi. Ia memutar balik semua kenyataan yang ada. Ia juga tidak keberatan ketika penyidik ingin meminta sidik jarinya.
Teka-teki yang sangat membuat semua penyidik merasa kelimpungan. Sidik jari yang sudah diidentifikasi pin sepuluh persen sama dengan Dimas. Namin, pria brutal tidak bermoral itu mencoba membela diri. Ia mengatakan mengambil batu itu untuk menghalau tindakan kekerasan yang akan Divya berikan kepadanya.
Masalah yang rumit pun tidak dibiarkan begitu saja. Raymond langsung mengeluarkan kartu kemenangannya ketika menjalani pemeriksaan. Semua penyidik yang ada di sana juga tercengang. Karena ternyata, kasus ini bukan sekedar kasus yang biasa saja.