"Bagaimana tidak emosional? Mantan istrinya sudah pernah tidur bersamaku di Bali. Kami kerap bertengkar di sana. Dan seharusnya dia sadar karena telah memperlakukan Divya tidak baik selama masa pernikahan." Raymond segera mengambil gelas baru untuk menuangkan minuman dingin.
"Apa bedanya denganmu? Kalian berdua sama-sama menyakiti hati Divya." Luke tidak ingin mencegah rasa kesalnya lagi.
Raymond langsung tertawa terbahak-bahak. "Momennya sudah berbeda Luke. Aku melakukan hal itu saat kami masih berpacaran. Aku melakukannya juga … ah, intinya aku sudah berusaha menebus semua kesalahanku. Dan masalah Divya dengan Devan tidak main-main. Meskipun, pernikahan mereka hanya sebatas kontrak saja. Namanya juga seorang wanita, ia akan terus memakai hatinya dalam bertindak. Dia akan mudah tersinggung akan segala hal. Seharusnya, pria itu bisa menghargai kehadiran Divya di dalam hidupnya," papar Raymond, ia tidak ingin terus disamakan dengan Devan.
