Divya langsung memejamkan kedua netranya setelah mendapatkan hal itu. Tidak disangka, ia juga mulai meladeni permainan sang mantan. Tanpa sadar, pria itu sudah memapahnya ke dalam kamar dan merebahkan tubuhnya di atas sana.
"Beristirahatlah, aku akan segera mengambil air panas untuk mengompres kakimu," ungkap Raymond kemudian.
Divya langsung terperanjat setelah mendengar ucapan itu. Ia juga menjadi sangat tidak menyadari permainan bibir yang sudah ia lakukan tadi. Dengan cepat, ia segera menutupi bibirnya dengan telapak tangan.
"Argh, aku kecolongan lagi. Dia memang sangat ahli dalam merayu seorang wanita!" sesalnya.
Sepanjang Raymond mengompres kakinya, Divya terus memalingkan pandangan. Ia tidak ingin pria itu menjadi salah sangka dengan tindakkan tadi. Ia juga segera menjelaskan bahwa apa yang dia lakukan hanya sebatas tindakkan tanpa sadar. Mendengar hal itu, Raymond hanya bisa tertawa di dalam hati.
