"RAYMOND! KELUAR DARI APARTEMENKU!" serang Divya.
Raymond tampak tidak mau tahu. Ia malah semakin berjalan mendekati Divya. Dengan tatapan yang serius, semakin membuat wanita itu merasa tertekan. Divya langsung berpaling dan mencoba masuk ke dalam kamarnya.
Tidak disangka pria itu malah mengikutinya sama dalam kamar. Ia juga kembali mengunci pintu kamar tersebut. Dengan tatapan tajam, ia pun kembali berjalan mendekati Divya. Tidak ada yang bisa Divya lakukan saat itu.
"Kenapa? Kamu mau apa?" tanya Divya kemudian.
Raymond kembali memiringkan senyumannya. "Aku hanya ingin kamu kembali. Kembali menjadi sekretaris dan pelayan pribadiku. Hanya itu saja," ungkapnya dengan santai.
Divya sampai menghembuskan napasnya secara kasar setelah mendengarkan hal itu. "Tidak bisakah kamu berhenti memintaku seperti itu?"