"Kakak, terima kasih banyak. Setiap hari kamu selalu memperlakukan hariku dengan baik. Hehe, nanti kalau aku sudah punya uang, aku akan membayarnya, ya!" tegasnya Baim kemudian.
Divya langsung memukul bahu kekar pria itu. "Heh, kamu pikir aku ini rentenir yang akan meminta segala sesuatu dengan bayaran? Sudahlah, aku melakukan hal ini juga karena aku sudah menganggapmu sebagai adikku. Santai saja, pintaku hanya satu kepadamu. Bekerjalah dengan baik, jangan suka menipu customer lagi. Kalau aku mendengar kamu melakukan hal itu lagi, aku tidak akan pernah membantumu lagi."
Baim langsung memeluk tubuh Divya. "Terima kasih banyak, Kakak! Aku berjanji tidak akan melakukan hal itu, Kak!"
Air mata Divya langsung memuai. Karena tidak ingin menangis di hadapan remaja itu, ia pun segera melepaskan pelukan Baim. Ia langsung pergi ke dalam kamar mandi untuk melupakan emosi sedihnya. Baim yang melihat hal itu juga merasa mengerti, ia tidak merasa tersinggung sama sekali.