"A–aku tidak tahu sama sekali. Satu hari sebelum persidangan perceraian terakhir, aku memang mengunjunginya. Namun, dia tidak ada berbicara soal kepergiannya. Eh, tetapi jauh hari ia sempat berniat untuk pergi jauh dari di sini. Namun, aku pikir itu hanyalah akal-akalannya saja." Fay kembali menatap durja pria itu dengans eirus.
"Yakin, kamu tidak mengetahui kepergiannya?" tanya Luke sekaligus ingin mengintimidasi kekasihnya.
Fay kembali menatap durja Luke dengan sinis. "Sayang, kenapa kamu malah mencurigaiku seperti itu? Memangnya aku pernah membohongi kamu?"
Luke langsung tersenyum setelah mendengar ucapan itu. "Haha, kenapa kamu jadi emosi begitu, Sayang?" Ia segera mengecup bibir tipis kekasihnya.
"Luke lepaskan! Jangan mengecup bibirku sembarangan. Ini di dalam parkiran kantor. Bagaimana kalau ada yang melihat hal ini?" tanya Fay merasa sangat resah.
"Tidak akan ada yang melihatnya, Sayang," ucap Luke.
