Raymond kembali mencengkram bahu Divya dengan keras. "Silakan bunuh aku! Hah, aku melakukan hal ini juga demi kebaikan kamu, Divya! Jangan nekat melakukan hal yang dapat merusak dirimu sendiri! Jangan banyak memberontak, aku hanya ingin mengantarmu pulang ke rumah!" bentaknya kepada Divya.
Divya masih sangat keras kepala. "Aku tidak akan mau pulang bersama denganmu! Buka mobilnya atau kamu akan kubunuh saat ini juga!" ancamnya sekali lagi.
"Tidak, aku tidak akan membiarkanmu pergi. Lakukan apa yang ingin kamu lakukan di sini!" Raymond tidak gentar pada pendiriannya.
Divya langsung memejamkan kedua matanya karena tidak berhasil mempengaruhi pria yang ada di dalam mobil. "Aku sudah cukup baik kepadamu, ya! Jangan pernah memancing—"
CUP!