"Mas, tidurnya seperti ini saja. Aku ingin menghirup udara dari hidung kamu," ucap Divya dengan posisi wajah yang masih tertempel di wajah suaminya.
Devan sedikit menjauhkan wajahnya dari Divya. "Eh, kenapa begitu, Sayang? Nanti kamu menjadi sesak napas kalau berdekatan dengan hidungku yang lubangnya cukup besar ini," candanya kemudian.
Divya langsung tertawa setelah mendengar gurauan suaminya. "Ih, kamu ini! Masih bisa bercanda dalam keadaan panas seperti ini. Kemarilah, mendekat lagi, Mas! Aku ingin mencium udara yang keluar dari hidungmu." Ia kembali mengangkat kepalanya untuk menatap wajah sang suami.
Devan kembali mendekatkan wajahnya kepada Divya. "Memangnya ada apa dengan napasku, Sayang?" Ia juga merasa sangat buncah akan hal tersebut.
Divya kembali mengecup bibir suaminya dengan sekilas. "Harum, Mas. Aku suka dengan aromanya," ucapnya tanpa rasa malu.