"Divya, jangan menangis. Aku tidak akan bisa menahan kesedihan ini." Devan berbicara di dalam hatinya.
Divya semakin mempererat pelukannya. "Seandainya saja aku bisa memutar waktu. Aku akan memilih untuk bertemu dengan Mas Devan ketimbang Raymond. Hidupku pasti akan selalu bahagia, jika sejak awal menjadi sekretarisnya," pikirnya berharap lebih.
Setelah selesai memilih gaun pengantin, mereka pun terlebih dahulu singgah pada sebuah restoran yang tidak jauh dari tempat mereka memilih gaun pengantin. Di sana Divya mendapatkan kado kejutan dari calon suaminya. Tidak disangka, pria itu memberikan sebuah cincin mewah dan mempunyai harga yang fantastis. Divya sampai tidak bisa berkata-kata melihat gemerlap cincin berlian itu.
"Mas, aku tahu cincin ini sangat mahal. Dan kamu membelinya untuk diriku?" tanya Divya merasa sangat terperanjat.
Devan mengangguk pelan. "Iya, Divya. Cincin ini aku belikan hanya untuk kamu. Hanya ada dua batu saja di dunia. Pakailah!"