Devan mengangguk pelan. "Bukanya kamu tidak mencintaiku, Div? Begini, aku hanya tidak ingin memperumit masalahmu. Aku melakukan hal ini juga demi menyelamatkan hidupmu dari Raymond. Ya, meskipun aku mencintai kamu. Sudahlah, jangan terlalu serius akan pernikahan ini," paparnya kemudian.
Divya kembali menatap surat perjanjian itu. "Menikah selama dua tahun? Setelah itu bercerai? Aku akan sangat berdosa karena telah mempermainkan sebuah pernikahan suci ini." Ia mulai mendikte setiap perjanjian di dalam hatinya. "Mas, kamu yakin akan hal ini? Masalah cinta, semua itu bisa timbul—"
Devan langsung mematahkan ucapan Divya. "Semua yang dimulai dari sebuah keterpaksaan tidak akan berakhir dengan baik, Div. Sudahlah, aku juga tidak masalah akan hal ini." Ia kembali mengelus punggung tangan Divya dengan lembut. "Jangan merasa bersalah atas semua yang sudah terjadi. Aku akan selalu membantumu dalam segala hal. Itu janji yang sudah aku ucapkan berulang kali, 'kan?"
