Chereads / Si CEO Berondong / Chapter 24 - Ratu Mukbang (24)

Chapter 24 - Ratu Mukbang (24)

"Perkenalkan, Mon, ini si Leesa Q."

Tobo memperkenalkan Leesa Q yang dalam bayangan kalian pasti seksi singset seperti penampakannya di layar hape. Nyatanya? Simon terpana bukan main, bibirnya membulat "O" besar, menilik penampakan gemoy Leesa Q yang di luar dugaannya. Ini toh si Leesa Q?

Ratu mukbang di hadapan Simon memang berpotongan ratu. Coba amati kartu remi, gambar ratu di kartu Queen potongannya gahar, kan? Itulah Leesa Q yang ratu sejatinya makan besar, karena tukang makannya sendiri XXL tongkrongannya.

"Halo, Mbak Leesa Q. Saya Simon, Mbak. Pa kabar?"

Dalam hati Simon menambahkan, pa kabar gula darah dan angkanya, Mbak? Angka timbangan lho maksud saya, Mbak Leesa Q. Belok kanan terus, kapan meleng ke kirinya, dong?

Nyokap Simon paling sensitif kalau angka timbangannya gerak ke kanan, biar sedikit juga. Kalau geser ke kiri dikit aja, seluruh rumah serasa pecah oleh kegirangan si mamih Simon.

Buset. Si Leesa Q menanggapi "pa kabar" dari Simon berlebihan bak selera mukbang yang luar binasa. Segera, tak ragu lagi ia berceloteh soal kudapan full gula yang greng rasanya. "Punya situ seheboh apa, coy?"

Sempat terperangah sesaat, Simon sadar yang dimaksud adalah Berondong Kenes, si manis yang digarapnya khusus buat mukbang si Leesa Q, yang nyatanya singset jadi-jadian. Oh, rupanya doi selama ini pake filter, toh. Body asoy geboy-nya itu rekayasa fiktif yang menipu mata-mata kecele macam Simon sebangsanya.

"Manis banget, Mbak Leesa Q." Simon berpromo soal berondong kepunyaannya, sembari menilik lekuk body Leesa Q yang merata dari atas ke bawah. Sama bundar dan sama berlemaknya, begitu.

"Rahasia kesingsetan saya ada pada selera saya yang manis-manis, for your eyes only." Dengan penuh gaya dan makna, Leesa si Ratu Q mencomot sebutir berondong dan mengunyahnya dengan sensual kelebay-lebayan.

Alamak! Simon meniru ocehan nyokap bila timbangannya condong ke kanan jarumnya. Ada apa pula kepentingan si Leesa Q ini? Usianya 27 tahun kalo tak salah, empat tahun selisihnya dari umur Simon yang 23. Lagi-lagi dia di posisi berondong, kan? Bukan, bukannya Simon GR-an, tapi sepintas lalu saja terlihat kegenitan sok unyu yang lugas diunjukkan oleh Queen Size ini.

Kok Queen Size? Macam ukuran ranjang saja. Soal tempat tidur Simon boleh lega sedikit. Sisa-sisa kejayaan keluarga mereka ada pada ranjang Queen Size yang ditidurinya. Ranjang dengan memory foam yang membuatnya tetap adem di cuaca membara sekalipun. Pegas mental-mentulnya awet nyamanannya. Bahkan produsen kasur berani menggaransi seumur hidup untuk kualitas mumpuni produknya. Bagi Simon yang sorangan wae, ranjangnya serasa besar sekali, maka kata Queen Size terlintas di pikiran Simon bila melihat yang plus-plus body-nya.

"Gimana Mbak Leesa berondong dari saya?" Simon memamerkan cengiran salah tingkah. Pasalnya Leesa Q meraup popcorn manis sambil matanya terbidik ke arah Simon saja.

"Manis bingitz, percis kayak pemiliknya."

Akhir jumpa, Leesa Q menyanggupi endorse berondong Simon tanpa bayaran, asalkan Simon menyerahkan nomor HP-nya ke yang bersangkutan. Bahkan khawatir Simon mengakalinya dengan nomor abal-abal bin ngasal, si Ratu XXL ini mensave nomor Simon dan ditesnya dengan langsung mengebel nomor itu.

"Itu nomor hape saya yang aktif kok, Mbak."

"Just in case, Mas Simon."

Setelah si Jago Mukbang hengkang, Tobo menoel Simon di dagunya, sebagai olok-olok selorohan. "Manis bingitz, percis si pemiliknya. Ihh, gemesin deh eike."

"Kok kayak bahasa bences elonya, Bo."

"Weiss. Sembarangan yey. Itu eike mah asalnya dari bahasa Belanda, tahu. Dari ik yang artinya aku. Kalo yey itu dari Belanda juga. J-i-j gitu tulisannya. Bences apanya coba?" Tobo sedianya mau mencolek dagu Simon lagi, tetapi Simon kali ini lebih siap mengelak serangan mendadak Tobo.

"Whatever lah. Masalahnya, Bo, elo kerjasama bikin prank ke gue, ya?"

"Prank? What for? Buat apa, dong?"

"Itu maksudnya si Leesa Q genit-genitan ama gue apa maksudnya? Elo ngincar Jemima makanya elo umpanin gue ke si Mukbang XL Queen, kan?"

"Enak aja elo ngomong. Umpan umpan apa? Emang gue human trafikking? Apa elo berasa jadi umpan tikus, Mon?"

Ah, daripada memancing obrolan tak jelas gini, mending Simon diam aja, deh. Biar saja Tobo berulah apa pun, diam-diam Simon mengeraskan niatnya. Jemima harus jadi milik gue. Jangan sampai Tobo yang banyak lagunya itu jadi pemenangnya.