Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Between War and Love

Rama_Adithiya
--
chs / week
--
NOT RATINGS
1.4k
Views
Synopsis
Virgo Agustine adalah seorang pemuda berusia 20 tahun. Awalnya ia hanyalah pemuda yang malas, absurd dan suka menghayal. Suatu hari, terjadi kekacauan di negara Nusantara, negaranya diinvasi oleh negara Naga Api, ia dan keluarganya terpaksa mengungsi ke tempat perlindungan yang dibuat oleh tentara. Ia juga bergabung dengan militer untuk mempertahankan negaranya dari musuh, namun disaat bergerilya ia bertemu seorang gadis bernama Audy Leony, gadis berusia 20 tahun yang pernah ingin ia temui Mereka bertemu di aplikasi chatting. namun sayangnya karena peristiwa kekacauan itu, mereka lost contact. Siapa yang menyangka akibat peperangan itu mereka bertemu di keadaan yang kacau balau. Itu menjadi pertemuan pertama mereka, setelah mereka hanya berkomunikasi di sosial media, mereka bahagia bisa bertemu satu sama lain. Namun kebahagiaan itu hanya sesaat, karena hampir seluruh sahabat seperjuangan mereka menjadi korban keganasan tentara musuh, Virgo dan Audy pun bertekad untuk balas dendam bersama. Apakah mereka berhasil melakukan pembalasan itu?

Table of contents

VIEW MORE

Chapter 1 - War and love

BAB 1

|TAHUN 2023|

Di suatu negara bernama NUSANTARA telah terjadi kekacauan, kekacauan itu disebabkan karena adanya isu invasi dari negara NAGA API, semua rakyat panik akan isu ini, banyak dari mereka yang takut dan khawatir akan terjadinya serangan terhadap negara mereka,

Jaya Wikarya, selaku presiden Nusantara pun angkat bicara soal isu ini, dan berpidato di depan rakyatnya

"Rakyat-rakyat ku sekalian, saat ini kita telah dihadapkan dengan situasi yang darurat dan mencekam, isu invasi dari Utara itu benar, dan aku meminta kepada kalian terutama kepada rakyatku yang masih berusia antara 17-50 tahun untuk ikut terjun membantu mempertahankan negara Kita yg tercinta ini, kita harus berani! menghadapi musuh yang ingin merongrong negara kita! kita tidak boleh gentar menghadapi musuh!

Sekuat apapun mereka pasti bisa kita kalahkan! MERDEKA!".

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sementara itu di Kota Benteng ada seorang pemuda sederhana bernama Virgo Agustine, ia melihat pidato presiden Nusantara dari layar tv Dengan serius, dan ia berkata dalam hati "hah ini seriusan? masa mau perang si, gw aja masih pengangguran,

Kawin juga belom ish" gerutu Virgo

Keesokan harinya para tentara datang ke berbagai wilayah di seluruh negara Nusantara untuk mengajak rakyat berperang bersama, tak terkecuali di kota Benteng

"Perhatian! perhatian! bagi pemuda dan warga usia 17-50 tahun diharapkan untuk ikut partisipasinya dalam mempertahankan negara, ini wajib! Sekali lagi ini wajib! Sekian dan terimakasih" ujar seorang perwira tentara yg sedang membacakan pamflet di daerah tempat tinggalnya Virgo, Virgo yg mendengar pengumuman hanya bisa terheran-heran dan bingung karena ia juga Sama seperti rakyat lainnya yg kaget soal situasi di negaranya.

Akhirnya Virgo mendaftarkan diri sebagai tentara rakyat di Kodam Batavia, namun baru beberapa hari ia mengikuti pelatihan militer tiba-tiba pesawat musuh menyerang camp gerilyawan, "boom! Duar!" Ledakan yang di akibatkan oleh bom yg dijatuhkan pesawat meledak di camp gerilyawan, semua gerilyawan berlari menyelamatkan diri ke tempat yg aman

"Ah Janc*k!" Umpat Virgo akibat kaget dengan serangan dari pesawat musuh.

setelah dirasa aman, para gerilyawan dan perwira tentara segera keluar dari tempat persembunyian,

"Kita harus bergerak sekarang juga, musuh semakin merangsek masuk ke wilayah udara kita" ucap seorang jendral yg bernama Suparman yg menjadi pimpinan gerilya tersebut, "tapi jendral Kita harus kemana?" Ujar seorang gerilyawan bernama Jali

"Kita harus ke selatan disana ada pegunungan, kita kumpulkan kekuatan, kita bergabung dengan satuan gerilya lainnya, sudah saatnya doktrin pertahanan rakyat semesta Kita laksanakan!" Perintah sang jenderal, akhirnya para perwira tentara dan para gerilyawan termasuk Virgo ikut serta long march ke daerah pegunungan Pakuan

Selama long march daerah yg mereka lewati Sangat sepi, banyak daerah kota yg ditinggalkan mengungsi oleh penduduknya, kekacauan seperti hancurnya gedung oleh serangan udara mereka lihat sepanjang perjalanan.

Akhirnya mereka sampai di sebuah daerah pegunungan, mereka membuat basis perjuangan disana, "sepertinya disini adalah tempat yg cocok sebagai markas kita" mereka pun segera membuat base camp mereka dari bahan-bahan alam seperti kayu pepohonan.

Setelah itu mereka membuat base, "lapor jenderal kita kekurangan logistik dan amunisi, logistik dan amunisi kita hancur oleh serangan udara musuh" lapor Sersan Randy, "jika seperti itu sebaiknya kita jangan adakan gerilya dulu saat ini, kita cari amunisi terlebih dahulu, untuk logistik seperti makanan kita bisa cari di hutan ini" jawab jenderal Suparman, "baik jenderal" kata seluruh prajurit dengan serentak.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Tentara Naga Api terus membombardir wilayah negara Nusantara lewat serangan udara, sementara itu di daerah Parahyangan, para wanita, anak-anak dan penduduk usia lanjut mengungsi di perbukitan bersama para prajurit dari Kodam Kian Santang, mereka bertahan dari serangan jet tempur milik tentara Naga Api.

Diantara para pengungsi itu ada seorang gadis cantik bernama Audy Leony, ia tengah sibuk memasak makanan untuk para pengungsi dan tentara, perlu diketahui juga bahwa Audy Leony sebenarnya adalah seorang Gadis yg disukai oleh Virgo Agustine, mereka bertemu lewat aplikasi chatting, namun sayangnya mereka belum sempat bertemu di kehidupan nyata ditambah suasana negara mereka yg semakin kacau,

"Gimana Audy masakannya apa udh siap?" Tanya ibu Jumi yang menjadi relawan juga kepada gadis itu, "ah sebentar lagi kok Bu, sebentar lagi masakannya matang dan siap disajikan" jawab Audy, "oh ya udah nanti kalo udah matang ibu kesini lagi buat bantuin menyajikan ke para pengungsi" ucap ibu itu lagi "iya Bu" jawab Audy,

Setelah makanan siap, para relawan wanita segera menyajikan makanan untuk para pengungsi dan relawan, dan mereka pun makan dengan lahapnya,

Lezatnya makanan yang dibuat oleh Audy membuat mereka lupa dengan ketakutan dan trauma yg mereka alami saat ini.

Malam pun berlalu para pengungsi yg berasal dari Parahyangan tertidur dengan pulasnya, mereka sangat kelelahan karena dari kemarin mereka terus berpindah tempat mencari tempat perlindungan dari serangan musuh, Audy yg masih duduk termenung sembari memandang api unggun yg telah dibuat oleh para tentara untuk menghangatkan tubuh mereka, dalam hatinya Audy berkata "kenapa ini harus terjadi, aku benci situasi saat ini, aku kangen ibu, aku kangen ayah" lirih Audy, tak terasa air matanya mengalir membasahi pipinya, ia teringat ibu dan ayahnya yg tertangkap oleh tentara Naga.

Keesokan paginya, para pengungsi dan prajurit Kodam Kian Santang kembali bergerak, mereka berpindah-pindah tempat untuk menghindari kejaran tentara musuh yg menginvasi negara mereka,

Mereka mulai bergerak ke arah barat hingga mendekati pegunungan Pakuan.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

|Beberapa hari kemudian|

Di pegunungan Pakuan, 2 orang lelaki berbadan tegap dan berpakaian lusuh berjalan menelusuri hutan sambil membawa ransel yang digendongnya, mereka adalah Virgo dan Jali, mereka sedang diperintahkan oleh jenderal Suparman untuk mencari makanan yg sekiranya bisa dimakan di sekitar hutan. "Kira-kira apa yang harus kita ambil nih?, sulit sekali untuk menemukan makanan yang layak untuk kita makan" tanya Jali pada Virgo, "hmm kata jenderal tadi apa aja kan, berarti apa yang ada di hutan kita ambil aja" jawab Virgo, "tapi masa kayu pepohonan Kita ambil juga buat makanan" jawab kali dengan penuh kebingungan, "ah ya udah mending kita cari sungai dekat sini, siapa tau ada ikannya, kalo ga ada sungai kita cari buah atau hewan Reptil sekalian untuk jadi lauk" jawab Virgo dengan pasrah dan mereka pun kembali berjalan menelusuri hutan.

Di sisi pegunungan Pakuan yang lain rombongan Kodam Kian Santang sudah mulai memasuki hutan, mereka terdiri dari 15 Tentara, 24 gerilyawan pria, 12 wanita dan 3 balita."Kita sudah memasuki area pegunungan Pakuan, untuk sementara kita beristirahat disini sampai keadaan sudah memungkinkan" perintah Letnan Jaka "baik jenderal!" Ucap semuanya dengan serentak.