Aku melihat putri yang sepertinya linglung, lalu aku menulis kalimat di bukuku untuk menakutinya
"Putri bagaimana kamu mau ganti rugi smartphone ku, aku baru beli ini beberapa hari dan sudah km rusak?"
Ayo menyodorkan bukuku ke tangannya yang mengakibatkan dia bangun dari linglung
"Itu bukan salahku, kamu sendiri yang mengganggu ku"
"Tapi tetep aja kamu yang jatuhin smartphone ku"
"Bodo amat, aku engga mau tanggung jawab"
" Oke, kalau begitu aku akan ke rumahmu untuk minta ganti rugi ke orang tuamu"
Setelah melihat itu Putri akhirnya panik
"Itu pasti mahal kan, jangan bilang ke orangtuaku, aku engga mau mengecewakan mereka,mereka udah susah payah membuat ku sekolah disini, aku akan melakukan apapun tolong jangan kasih tau orangtuaku"
Setelah melihat tulisan dibuku Putri aku melihat ada tetesan air mata, dan aku baru sadar kalau dia ternyata menangis. Dasar Putri bodoh padahal smartphone ini harganya murah haha
Aku memikirkan apa yang akan kulakukan pada si bodoh ini, sayangnya memikirkan ini mimpi dan aku bisa bangun kapan saja membuat suasana hatiku menurun
Aku memandang putri yang menunduk dan menulis kalimat
"Aku tidak akan memberitahu orangtuamu selama km jadi budak ku selama semester ini, bagaimana?"
"Tidakk, aku ingin menyerahkan pertamaku saat menikah dengan suamiku"
"Hei siapa yang mau melakukan itu denganmu, aku cuma ingin kamu mengerjakan PR ku dan menyiapkan makan siangku, itu juga akan aku bayar bahanya, dan aku tidak akan menyentuhmu lagipula kamu menutupi wajahmu aku tau kamu pasti jelek"
"Siapa jelek kamu yang jelek,hmmp
Baik aku akan menjadi budak mu selama semester ini"
"Bagus datanglah ke atap sekolah saat istirahat makan siang"
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Saat ini aku sedang duduk di atap sekolah menunggu putri dan berpikir apa yang akan kulakukan pada si bodoh putri
"Hei kenapa menyuruhku kesini?"
"Kenapa, aku kan cuma manggil budakku"
" Cepetan aku ada urusan"
"Duduk disebelah ku sini"
" Apa yang akan km lakukan"
"Sudah kubilang aku tidak akan menyentuhmu, aku hanya ingin kam menyuapi ku makan"
"Bukanya kamu punya tangan sendiri"
"Oh ternyata ada budak tidak patuh.."
" Baik baik aku akan menyuapimu"
"Hehe anak baik"
Setelah itu Putri duduk disebelah ku dan mulai menyuapiku makan
"Kata orang makan disuapain cewe cantik itu tambah enak, kenapa biasa aja, oh iya kamu kan engga cantik"
"Yaudah makan sendiri sana"
"Hehe.."grrrr"
Saat aku mau bicara aku mendengar suara perut keroncongan putri
" Kamu belum makan?"
"Siapa yang nyuruh aku kesini coba"
"Yaudah mana bekalmu?"
"Engga ada, kadang aku engga bawa bekal"
"Kenapa?
"Kenapa km banyak nanya, apakah kamu nggk tau situasi keluarga ku"
"Yaudah kamu makan bekalku aja"
"Siapa yg mau makan bekas makananmu, babi aja paling nggk doyan"
Mulutku berkedut saat mendengarnya, kenapa cewe miskin ini begitu sombong, siapa yang bilang dia tadi nggak percaya diri. Aku memikirkan cara untuk mempermalukannya
Aku mengambil bekalku di tangannya dan ingin menyuapinya
"Karena kamu engga mau makan , sini aku suapin, ahh"
"Menjijikkan"
"Kamu kan budakku, kamu harus menuruti perintah ku, buat apa punya budak kalau nggak patuh, mending aku bilang ke orang tuamu aja"
"Jangan.. maaff, aku akan makan tapi biarkan ak makan sendiri"
"Engga aku suapin sini, baru kali ini kan ada tuan suapin budaknya, kamu bilang tuan aku menginginkan nya"
" Tuan aku menginginkannya"
"Apa yang kamu inginkan, jawab aku ingin milik tuan"
"Aku ingin milik tuan,,, sialan Taki kau mempermainkanku"
"Hehe salah sendiri kamu sangat bodoh, yaudah buka mulutmu aku suapin"
Setelah itu aku menyuapinya sambil menggodanya
" Gimana enak ngga?"
" Enak aku engga nyangka nasi goreng bisa seenak ini"
"Terima kasih atas pujiannya"
" Kenapa kamu yg bangga"
" Kan itu dibuat olehku sendiri"
" Apaa hanya seorang Taki bisa masak selezat ini"
" Serendah apa aku ini dimatamu"
"Orang jelek yang ga bisa apa apa"
" Emang kenapa kalau aku jelek?"
" Karena orang jelek itu jahat contohnya kamu"
Hei hei aku orang baik, aku cuma jahat di mimpi ini, oh iya ini mimpi kenapa di bawa serius
"Putri aku ingin tidur"
" Yaudah tidur aja, aku akan pergi"
" Hei ingat km budak, beri ak bantal pangkuan"
"Hmmp"
Wow jadi ini bantal pangkuan, empuk banget ternyata paha cewe dan wangi lagi
"Hei jangan mengendusnya"
" Oh oh maap, km wangi soalnya"
" Dasar mesum"
" Hehe, budak tolong pijat kepalaku"
Setelah beberapa menit kakinya keliahatan kesemutan jadi aku bangun
" Hei kakimu kesemutan?"
" Bukankah karena kepalamu terlalu berat"
"Sini gantian istirahat di pahaku"
" Jangan macam macam"
" Ini perintah,cepet"
Putri dengan kaku menempelkan kepalanya di pahaku, haha imut banget si bodoh ini. Yah setelah kuperhatikan dia terlihat seperti anak SMP dengan tinggi 150an dan dada yang rata mungkin karena kekurangan gizi haha. Kuperhatikan rambutnya kelihatannya halus jadi aku tanpa sadar mengelusnya
" Hei apa yang kamu lakukan"
" Tetap diam, taati perintah aku hanya ingin mengelus rambutmu"
"Cih"
Aku terus mengelus rambutnya,dan membuatku ketagihan seperti mengelus kucingku, dan setelah kuelus lama lama putri juga tenang, mungkin dia juga menikmatinya
" Btw kenapa kamu menutupi wajahmu dengan rambut, apakah kamu engga risih"
"Pacar ku yang menyuruhku, katanya biar ak ga di manfaatin"
"Apa,, jadi kamu punya pacar?"
"Kaupikir itu kamu yang jelek, yang ga akan pernah punya pacar"
Sialan nih orang aku ingin menampar pantatnya, huh tenang dulu ayo kita memberikan topi hijau kepada pacarnya,dan kelihatany pacarnya juga orang miskin. Aku kira dia punya pacar saat kelas 2 ternyata udah pacaran dari kelas 1
"Em bisakah aku melihat wajahmu"
"Ga"
Tanpa memperdulikan jawabannya aku menggeser rambut yang menghalangi wajahnya, dalam sekejap dia langsung berdiri
" Kamu kamu"
" Seperti yang kuduga kamu memang sangat cantik"
"Hmmp"
"Dan wanita cantik ini adalah budakku,hehe"
Lalu aku mendekatinya dengan senyum cabul diwajahku, dan putri ketakutan dan terus mundur sampai tembok,sepertinya dia akan lari tapi aku menghalanginya dengan tanganku
"Mau lari kemana kamu hewan kecil"
" Bukankah kamu bilang ga akan menyentuhku"
"Aku hanya ingin menyibakkan rambutmu dan melihat wajahmu dengan jelas"
" Bener hanya itu"
" Ya"
" Cepet"
Lalu aku menyibakkan rambutnya kebelakang dan melihat wajah putih kecilnya, matanya yang besar yang memerah seperti akan menangis, hidung nya yg kecil dan bibirnya yang lembut yang membuatku ingin menciumnya. Tanpa sadar aku menundukkan kepalaku ke wajahnya, mungkin karena dia menundukkan kepalanya dia tidak tau kalau aku menundukkan kepalaku.
Saat dia mengangkat kepalanya dia terkejut melihat wajahku dekat dengannya, dan akan berteriak, tapi sebelum dia bisa berteriak aku menutup bibirnya dengan bibirku
"Mmppp"
Putri meronta ronta dan tangannya memukul dadaku, akhirnya aku memeluknya erat sambil terus menciumnya, sepertinya aku merasakan tubuhnya sudah lemas dan tidak ada perlawanan, lalu aku melepaskan bibirnya dan memandanginya.
" Seperti yang diduga bibirmu memang manis"
"Uwooo.., aku sudah tidak suci kamu bajingan cabul sesat pembohong kamu bilang kamu ga akan menyentuhku uwooo..
" Hei siapa yang menyentuhmu aku kan menciummu"
" Uwoo bagaimana jika aku hamil,bagaimana aku bicara pada pacarku"
Aku baru sadar putri emang idiot total
"Yah kamu harus putus dengan pacarmu, sekarang km hamil dengan anakku, apakah kamu ingin anak yang ga punya ayah, dan pacarmu sekarang pasti sudah tidak mau denganmu, kamu hanya bisa bersamaku"
Setelah itu aku memeluknya dan mengelus rambut nya sampai dia tenang,