Kana melangkahkan kaki ke dalam ruangan Bima. Rasanya berat sekali kalau dia harus ke tempat ini sebab dia harus menjadi orang yang paling menjijikan. Setiap ada di ruangan ini Kana merasa ada kotoran yang terus saja menempel di tubunnya.
Walau pun membeci dirinya sendiri berada di sini, Kana tidak dapat mundur lagi. Dia sudah menyerahkan dirinya agar bisa mendapat apa yang dia mau. Tanpa berada di ruangan ini, mungkin Kana tidak bisa mendapatkan apa yang menjadi posisinya sekarang.
Kertas yang dibawanya tadi, dia taruh di atas meja Bima. Terdengar pintu kembali terbuka namun Kana tidak mau menoleh sebab dia sudah tahu siapa yang datang. Seketika dia merasa gelisah dan aliran darahnya berdesir cepat. Kana harus memejamkan matanya agar bisa membuat dirinya santai. Ini bukan yang pertama kalinya, harusnya Kana sudah bisa membiasakan diri.
Klik
Saat mendengar suara kuncian pada pintu, Kana kembali membuka matanya. Kali ini tatapanya berbeda dari tadi. Kana sudah jauh lebih tenang.