Jaya datang lima belas menit sebelum waktu yang dia tetapkan. Dia sengaja seperti itu agar terlihat sopan sebab dalam hal ini dia adalah orang yang mempunyai kepentingan. Selain itu Jaya tidak ingin nama papanya menjadi buruk hanya karena dia terlambat dari janji.
Jaya kembali mengecek berkas yang ada di dalam amplop coklat yang dia bawa. Melihat lagi foto laki-laki yang akan dia temui. Jaya makin yakin kalau dia pernah bertemu dengan orang ini di satu acara. Akan tetapi, Jaya lupa di mana mereka bertemu sebelum ini.
"Kamu anak Ghani Agler?"
Jaya mendongakkan kepalanya melihat orang yang baru saja menghampiri mejanya. Dia melihat jam masih kurang lima menit dari waktu yang dijanjikan. Tangannya merapikan berkas yang dia liat, lalu berdiri.
"Iya saya Januari Agler," ucap Jaya sambil mengulurkan tangannya untuk bersalaman.
Andreas menyambut tangan Jaya dan berkata, "Saya pikir, Anda itu orang iseng yang mengaku-ngaku sebagai anak Ghani dan mau mengerjai saya."