Jemmi memberikan Azul pada Jaya. Mereka sedang berada di luar kamar karena Emily sedang dilakukan pemeriksaan oleh dokter. Jaya tidak tahu juga kenapa dia disuruh keluar oleh perawatnya.
"Keadaan Emily gimana?"
"Masih susah makan, tapi sekarang porsi makannya lebih banyak dari pada kemari," jelas Jaya.
Jemmi hanya melirik kakaknya dari atas kepala sampai bawah. Bukan hanya keadaan Emily yang saat ini memprihatinkan tapi juga Jaya. Kakaknya itu sudah tidak lagi memperhatikan penampilannya. Padahal selama ini Jaya sangat dikenal sebagai orang yang rapi dan modis.
"Kenapa ngeliatain aku sampai segitunya?" tanya Jaya karena sadar bahwa dari tadi adiknya terus memperhatikan dia.
Jemmi menggelengkan kepala karena tersadar dari lamunannya. Dia juga tidak sadar karena memperhatikan Jemmi terlalu intens. "Kak Jaya, apa enggak bisa Kakak maafin Karin aja?"