"Nih, makan." Karin menaruh daging yang sudah dia panggang ke atas piring Jaya. "Siapa tau emosi kamu bisa turun kalo perut kenyang."
Semenjak di mobil, selalu saja Jaya membahas soal sikap Jemmi yang tidak ingin putus dengan pacarnya sekarang. Wajah Jaya terus cemberut dan tidak ingin bermain dengan Emily. Karin cukup mengerti rasa kesal Jaya karena dia juga sering dibuat kesal dengan Jemmi. Cowok itu sering kali tidak masuk akal.
"Makan Papa," kata Emily menyahuti omongan Karin.
Wajah cemberut itu seketika berubah menjadi senyuman. Jaya mencubit pipi Emily dan setelah itu dia mengambil sumpit untuk menyantap makanan. Matanya melihat Karin masih sibuk membalikkan daging yang ada di panggangan.
"Emily bisa pakai sumpitnya?" tanya Jaya.