"Kak Jaya selesainya jam berapa?"
"Katanya, masih ada beberapa berkas yang harus aku tanda tangani. Seila masih ngumpulin berkas-berkasnya. Kenapa?"
"Pulang nanti, kita ke tempat makan dulu ya?"
"Oke. Kamu mau makan apa?"
"Apa aja deh, tapi...." Karin segera menyambung ucapannya saat melihat Jaya ingin membalas. "Aku mau makan ayam, kentang goreng, es krim sama...."
"Rin," tegur Jaya karena beberapa hari ini dia sudah menyuruh Karin agar tidak makan-makan itu. "Kan, kamu tau itu makannya enggak sehat."
"Sesekali apa enggak bisa?" tanya Karin dengan cemberut. "Kan, aku juga mau makan itu."
Jaya menarik tangan Karin agar dia bisa memeluk. Namun Karin tetap mempertahankan tubuhnya.
"Oke, makan itu tapi cuma hari ini."
"Janji?"
Jaya mengangguk dan dia kembali menarik Karin. Kali ini tidak ada perlawanan dari istinya itu. Dia pun bisa menyenderkan tubuh Karin ke bajunya.
Ketukan pintu membuat Karin segera bangkit dari sandarannya. Seila membuka pintu ruangan Jaya.