Dikta langsung menengahi, "satu malam tidak masalah."
Hening yang tadinya cemberut langsung bersorak riang, "beneran? Gak bangkrutkan? Kalo bangkrut jangan salahin aku ya? Janji?" Hening mengacungkan kelingkingnya.
Harus ada perjanjian dulu biar kalo terjadi apa-apa sama perusahaan Dikta, dia gak harus bertanggung jawab. Dikta menyambut kelingking Hening dengan kelingkingnya, "tenang, perusahaan kita gak mudah bangkrut."
Hening mengangguk girang setelah itu menatap penuh kemenangan pada Dipta, "dengar tu, gak mudah bangkrut."
Sebelum Dipta membalasnya, Hening langsung berkata riang, "kalo gitu mas Dikta tunggu diruang tv. Nonton sampe puas sementara aku siapin makan malam, ok? Aku siapin masakan yang super lezat. Tapi lokal punya menu, suka?"
"Tentu, kebetulan aku rindu masakan Indonesia. Tolong jangan kecewakan aku." Hening mengangguk sambil meletakan tangannya disamping pelipis, "siap komandan, laksanakan."
Dikta tertawa pelan.