Hening menghela napas lega karena angin yang sejak tadi ditahannya keluar tanpa hambatan. Suaranya nyaring, kayak knalpot racing untungnya gak ada orang lewat.
Perut Hening memang suka kali ngulang kalo cuaca kelewat dingin, ya gimana mending di keluarin daripada perut gembung ya kan?
"Lebay, gak bau kok." Hening mengendus-ngendus udara, gak tecium karbondioksidanya.
Dipta meletakkan tangannya dipinggang lalu bernapas dengan rakus, tatapan membunuhnya gak membuat Hening merasa bersalah apalagi takut. Memang cewe gila.
"Gak bau menurut nenek moyang lo!" Kesal Dipta.
"Nenek moyang kita sama kecuali kau percaya nenek moyang kau monyet." Hening berpikir sejenak, "o … iya, kau kan emang keturunan monyet."
Dipta pengen kali ngeramas mulut Hening tapi takut terjerat hukum KDRT. Minta ganti rugi pula si Hening, habis hartanya yang gak seberapa. Harta yang dia kumpulin dari hasil keringatnya sendiri, bukan keringat Dikta.