Dipta mikir keras tentang apa yang Hening katakan, gadis itu mau mencari solusinya sediri, dan udah pasti itu ngerugiin dia.
Gimana gak ngerugiin? Pasti Hening mencari jalan keluar dengan menemui kakeknya, kalo penawaran Hening masuk akal pasti kakeknya setuju.
Tapi, penawaran apa yang lebih masuk akal dari perjodohan ini? masa iya Hening minta dijodohin sama sepupunya yang lain.
Dipta berjalan mondar-mandor kaya setrikaan rusak sambil menggigiti kukunya. Bukan nasib warga desa yang dia pikirkan sekarang melainkan nasibnya. Kalo kakek dan Hening punya jalan keluar lain, otomatis kebebasannya semakin sulit diraih.
Untuk sekarang ini Hening satu-satunya kunci kebebasannya. Dipta menyugar kasar rambutnya karena stress. Stress dibuat kenyataan hidup yang ngalahin azab disinetron ikan besayap.
**