Seorang gadis masuk ke dalam rumah sederhana berukuran kecil. Rumah itu bukan miliknya karena ia hanya mengontrak. Ia memukul-mukul bahunya karena lelah. Kehidupan dengan fasilitas yang melimpah telah berakhir. Kini ia harus melakukan semuanya sendiri. Ia harus bisa menyelesaikan kuliahnya yang masih panjang. Ia juga harus bekerja.
Fitri.
Sebelum hari ketulusan, Fitri memutuskan pulang. Kembali ke rumah Ayah dan Ibu. Namun yang ia dapati di dalam rumah itu masih sama. Tidak ada yang berubah sama sekali. Fitri kembali merasa tertekan.
Fitri merasa saat tinggal jauh dari rumah, mentalnya bisa lebih baik. Sementara setelah pulang, ia hanya ingin menangis, mengurung diri, merasa marah.
Suatu hari ibunya masuk ke kamar. Ibu bilang, ia sudah memilihkan fakultas dan Universitas tempat Fitri melanjutkan sekolah. Ibu bahkan sudah berdiskusi dengan seorang dosen di sana.
"Fitri sudah punya fakultas pilihan sendiri." Fitri memberanikan diri untuk mengatakan rencananya.
