"Maaf," ucap Alvian sembari menunduk.
Meminta maaf tidak ada artinya. Alvian hanya ingin memberitahukan bahwa keputusannya telah final. Pembahasan telah selesai.
Pada akhirnya Alvian tidak membutuhkan pendapat siapa pun untuk keputusannya. Apa yang telah ia putuskan tidak akan berubah. Tidak ada gunanya dibicarakan. Tidak ada artinya saling bertukar pikiran.
"Dasar keras kepala, tidak bisa diatur!" Kapten Luka sungguh tidak bisa menerima keputusan Alvian. "Saya benar-benar tidak sanggup lagi mendidikmu."
Kapten Luka beranjak dan masuk ke kamarnya. Kekalahan saat pendapatnya tidak diterima bukan satu-satunya hal yang mengesalkan. Namun keberadaannya sebagai wali yang tidak bisa meyakinkan Alvian sungguh sangat ia sesalkan.
Sebagai anak muda wajar sedikit ceroboh dan terlalu terburu-buru dalam membuat keputusan. Kapten Luka hanya tidak ingin Alvian memilih jalan yang salah. Tidak ingin penyesalan menghantui hidup keponakannya.