Aku berjongkok sembari membelakangi jalan. Aku sedang fokus. Kerutan di antara alis muncul tanda sedang serius. Sibuk melakukan sesuatu yang akhir-akhir ini baru saja kusukai.
Tangan kananku yang memegang kater mulai bergerak dari atas ke bawah. Bergerak perlahan karena aku harus berhati-hati. Pelan, pelan. Tangan kiriku yang bertugas menahan mulai terasa basah.
Sial!
Aku lupa memakai sarung tangan. Aku tidak suka saat cairan berwarna merah itu mengotori tanganku. Pasti meninggalkan bau. Pun tingkat kekentalannya yang khas saat tersentuh.
Aroma anyir mulai menguar dan aku sama sekali tidak merasa terganggu. Semakin lama aku justru semakin menyukai aromanya. Aroma yang memabukkan.
"Aster, apa yang sedang kamu lakukan?" Suara ibuku bertanya.
Aku berbalik perlahan. Melihat ada kater di tangan kanan dan tangan kiri yang penuh bercak merah, ibuku terkejut bukan main. Terlebih saat melihat apa yang ada di bawah tanganku.
"Aster!" Ibu memekik ngeri. "Apa yang kamu ..."