Aku mendongakkan kepala. Menatap langit yang begitu tinggi dan luas. Seekor elang terbang dengan angkuh. Mengitari langit, menembus batas cakrawala. Aku menatap iri. Aku rindu kebebasan.
Kaki dan tanganku tidak terikat. Aku bahkan bisa bergerak ke arah mana pun yang aku suka. Aku bisa membolos dan tidak pulang sehari penuh. Tapi tetap saja ada sesuatu yang menganjal di dadaku. Aku tidak tahu kapan semua ini bermula tapi bagian yang menganjal itu layaknya sebuah sangkar.
Aku telah melakukan banyak hal, tapi tidak ada yang membuatku merasa puas. Aku mendapat juara satu di kelas, menjadi perwakilan sekolah mengikuti olimpiade, memenangkan medali emas, bahkan masuk sekolah kedokteran yang menjadi impian banyak pelajar.
Suatu hari aku menyebabkan seseorang terlindas truk dan mati mengenaskan. Yang ada di pikiranku saat itu hanya satu, dia pantas menerimanya. Bukankah sampah memang harus dimusnahkan. Jika tidak, baunya akan menyebar ke mana-mana dan udara sekitar ikut terpolusi.