Suasana begitu hening di Rumah Sakit Daerah lantai tiga. Lorong yang tenang. Seorang petugas yang berjaga di depan ruang rawat telah menguap berkali-kali. Padahal hari masih terang. Matanya sayup-sayup tapi ia berusaha keras agar tetap terjaga. Paling tidak sampai jadwal kerjanya usai.
Saat sang Petugas menguap untuk ketujuh kalinya, seseorang terlihat berlari ke arahnya. Ilyas Rasyid.
"Pak Polisi, Lea bilang dia mengingat informasi penting. Dia ingin menyampaikannya langsung pada polisi." Ilyas berbicara dengan cepat.
"Siapa Lea?"
"Salah satu saksi mata yang masuk rumah sakit hari ini. Teman Izzatunnisa yang saat ini sedang hilang dan dalam pencarian," jelas Ilyas.
"Kalau begitu saya akan menelepon Komandan," sang Petugas mengambil ponselnya.
"Enggak ada waktu!" kata Ilyas melarang. "Lea bilang kalau enggak ada polisi yang datang menemuinya saat ini juga. Dia akan pergi mencari Nisa."