"Lalu?" Alvian bertanya karena Ilyas menyelesaikan ceritanya begitu saja.
"Kamu boleh pergi," kata Ilyas sembari meniru suara dan cara Cris berbicara saat menyuruhnya pergi.
"Sudah? Begitu saja? Dan kamu pergi?" Alvian nyaris tidak percaya bagian klimaks berakhir begitu saja tanpa sesuatu yang istimewa.
"Apa yang kamu harapkan?" Ilyas balik bertanya. "Aku tetap tinggal untuk memeriksa apa yang mungkin Cris sembunyikan di balik selimutnya? Kamu pikir aku senekat itu?!"
Benar. Ilyas masih memiliki cukup akal sehat itu tidak melakukan sesuatu yang gila. Lagi pula ia tidak mungkin membuat kehebohan hanya demi sebuah kecurigaan yang belum memiliki bukti.
Ilyas menghela napas lagi. Ia sungguh tidak tahu harus bagaimana. Sebelumnya Ilyas memeriksa kasus karena berhubungan dengan Nisa tapi entah sejak kapan kasus menjadi terlalu besar. Terlalu rumit dan di luar kendali.
Sekali lagi, Ilyas menghela napas.
