"Apa pun yang sedang kamu rencanakan, kamu enggak akan bisa melakukannya sendiri." Kapten Luka memberi nasihat dengan tulus sebelum pergi.
Kapten Luka tahu ada yang Alvian sembunyikan. Pertama karena Zac tidak mungkin mengambil risiko dengan melompat dari atap gedung. Melakukan hal itu merupakan pilihan paling bodoh.
Kedua, karena rekaman di ponsel Alvian yang tiba-tiba terputus. Tidak mungkin ponsel yang masih memiliki performa bagus tiba-tiba mati tanpa sebab.
Tidak ada satu pun dari alasan Alvian yang masuk akal.
"Kapten, kita benar-benar pergi begitu saja?" Petugas Rama berbisik ketika mereka meninggalkan kamar rawat Alvian.
"Saya tidak yakin kita bisa mengalahkan sikap keras kepala anak itu," ucap Kapten Luka. "Anak yang cerdas dan keras kepala adalah yang paling sulit diatur."
Kapten Luka memang belum lama berinteraksi lagi dengan Alvian. Dan dalam waktu yang singkat itu, ia sudah bisa memahami bagaimana keras kepalanya Alvian.