Saat Nisa tengah kehabisan akal, tidak tahu apa yang harus ia lakukan untuk membantu seorang bapak yang tiba-tiba pingsan, seorang pria datang membantu. Seseorang yang Nisa kenal sekaligus ia hindari. Seseorang yang hanya dengan kehadirannya mampu membuat Nisa tidak tenang.
Pria itu datang bersama orang-orang yang tertarik untuk melihat apa yang sedang terjadi. Hal pertama yang pria itu lakukan adalah memeriksa keadaan korban. Ia tidak menanggapi keterkejutan Nisa. Tidak menatap balik. Bersikap seolah tidak kenal. Bahkan tidak melihat keberadaannya. Hanya Nisa sendiri yang merasa kacau, tidak percaya.
Situasi semakin ramai. Satu per satu orang datang untuk berkerumun. Membentuk lingkaran. Beberapa orang yang baru datang bertanya-tanya mengenai apa yang terjadi. Beberapa dari mereka sibuk merekam sembari bernarasi singkat.
