Ketika Ilyas, Adil, dan Deni sampai di tempat yang telah dijanjikan, tim lawan yang tiba lebih dulu telah menunggu. Selain tim Ilyas yang bertanding, beberapa anak dari kelas yang sama juga datang. Adil sengaja merekrut mereka untuk mendukung sebagai suporter. Usahanya tidak sia-sia.
"Kupikir kalian enggak datang karena takut. Ternyata karena mengumpulkan masa," ejek ketua dari tim lawan.
Ketua tim lawan bernama Cakra. Berambut panjang hingga menutupi lehernya. Sebagian rambutnya diikat ke belakang dan sebagian sisanya dibiarkan terurai. Seragamnya dipakai dengan serampangan. Semua kancing kemejanya terbuka hingga memperlihatkan kaos hitam polos di bagian dalam.
Tiga anggota yang bersama Cakra, sama seperti yang datang tiga hari lalu. Satu berambut pirang, satu bertindik, dan satu lagi berambut acak-acakan seperti baru bangun tidur.