Alvian juga termasuk bagian yang kurang dalam hari-hari Ilyas di lingkungannya yang barunya. Ilyas tidak memiliki lawan yang bisa selalu diajak berdebat bahkan hanya untuk hal-hal remeh.
Ilyas juga tidak bisa lagi mendapat pengetahuan tambahan. Yah, meski pengetahuan-pengetahuan itu tidak bisa digunakan dalam hubungan bermasyarakat seperti yang selalu Ilyas keluhkan. Seperti, Paus bukanlah ikan melainkan mamalia. Atau pengetahuan-pengetahuan dasar lain yang tidak pernah Ilyas simpan dalam otaknya.
"Pagi!" Ilyas menyapa teman sebangkunya dan melakukan tos. Ia tidak langsung ke bangkunya melainkan duduk di tepi meja.
"Bagaimana sore nanti jadi, 'kan tanding basket?" Adil mengingatkan janji yang mereka buat beberapa hari lalu.
"Jadi dong. Kita bantai mereka sampai mereka sujud-sujud minta ampun." Ilyas yakin mereka akan menang meski tidak tahu dan belum pernah mengukur kemampuan lawan.