Nisa mandi dengan terburu-buru. Ia bahkan nyaris lupa menyikat gigi. Ia mempersiapkan diri dengan cepat. Mengenakan seragam sekolah, menempelkan bedak, dan pelembab bibir, kemudian mengambil tas yang ia gantung, dan keluar dari rumah.
Belum ada satu menit meninggalkan rumah, Nisa kembali lagi. Buku PR yang semalam suntuk ia kerjakan hampir saja tertinggal. Jika sampai tertinggal, sia-sia begadang semalam, sia-sia kurang tidur, sia-sia bangun kesiangan.
Nisa memacu motor bebeknya. Ia baru membuat SIM beberapa hari lalu. Ia melewati jalan tikus agar tidak terjebak macet dan dicegat lampu merah. Hanya tersisa tiga menit sebelum jam masuk berbunyi. Ia harus sudah sampai.
Tiga menit kurang 10 detik, Nisa memasuki pelataran parkir. Ia melihat anak-anak lain telah berada di lapangan. Bersiap-siap untuk upacara.