Alvian sedang berada di sebuah tempat tertutup. Tempat yang adalah kamarnya saat ini. Ia tidak begitu mengerti apa alasan ia dikurung seperti ini. Bukan perlakuan seperti ini yang ada di kepalanya saat ia memutuskan untuk bergabung.
"Aku datang untuk memberi tahu sebuah kabar." Seseorang di balik pintu berbicara pada Alvian.
"Apa aku sudah bisa keluar dari sini?" Alvian menebak dengan sendirinya meski tidak diminta.
"Sayangnya bukan," sahut suara dari balik pintu.
"Aku bisa bertemu dengan Nisa?" tebak Alvian lagi.
Alvian selalu mengajukan permintaan untuk bertemu dengan Nisa. Sebelumnya ia juga telah mengatakan permintaan untuk bertemu Nisa pada Kapten Lukman. Namun pria itu belum juga memberi jawaban.
Alvian selalu berpikir bahwa orang-orang ini mengetahui keberadaan Nisa. Alvian tidak tahu alasannya dan kenapa Nisa belum juga dibebaskan, tapi ia sangat yakin dengan instingnya.