Kabar mengenai keberadaan dan keadaan Nisa sampai saat ini masih belum diketahui. Ilyas sungguh tidak tenang. Belum masalah Nisa selesai, masalah Alvian ikut menambah beban pikiran Ilyas.
Semalam Ilyas baru sadar nomor ponsel Alvian tidak bisa dihubungi. Paginya ia memeriksa kontrakan Alvian namun kosong. Pemilik kontrakan bilang, ia sudah tidak melihat Alvian selama dua hari.
Ilyas kemudian pergi ke sekolah Alvian untuk memeriksa. Pun sekolah tidak memberi hasil. Teman sekelas Alvian bilang, Alvian keluar dari sekolah. Mereka bilang Alvian mendadak mengirim surat ke wali kelas yang menyatakan ia berhenti sekolah.
Ilyas tidak terkejut. Artinya apa yang menjadi keputusan Alvian sendiri telah berjalan. Tidak terkejut bukan artinya tidak khawatir. Setiap hari Ilyas bertanya-tanya apa yang harus ia lakukan untuk membalikkan keadaan. Bagaimana ia menjalani hari-harinya.
"Ilyas, sebenarnya kamu mau main atau hanya bengong saja, sih?" Adil mengomel.