Selama dua hari setelahnya, Alvian menjalani hari-harinya dengan normal. Pergi sekolah, belajar, mengikuti ujian uji coba, berinteraksi dengan teman-teman sekelas, dan bergabung dalam kelompok belajar.
Saat jam istirahat Alvian pergi ke kantin dan makan siang bersama anak-anak lain dari kelasnya. Sebelum jam istirahat berakhir, Alvian bergabung dengan anak dari kelas lain yang bermain basket di lapangan. Ia bahkan dapat akrab dengan cepat. Mendapat teman baru.
"Alvian, apa kamu baik-baik saja?" Teman sebangku yang menangkap gelagat tidak biasa dari Alvian bertanya.
"Baik. Kenapa?" Alvian tidak mengerti dengan pertanyaan yang diajukan padanya.
"Hari ini kamu kelihatan normal."
"Ha?!" Alvian semakin tidak mengerti.
"Biasanya kamu enggak normal seperti ini," jelas temannya, "Biasanya kamu masa bodoh dengan sekelilingmu, sibuk dengan dunia dan pikiranmu sendiri. Jadi, semakin kamu terlihat normal semakin kamu terasa aneh."