Hendry terlibat secara aktif selama operasi. Meski dipenuhi amarah dan kebencian terhadap Hendry, Sang Dokter juga melakukan tugasnya dengan maksimal. Bukan karena keberadaan Hendry dan ancamannya, melainkan karena menyelamatkan nyawa seseorang memang tanggung jawabnya.
"Scalpel!" pinta Sang Dokter.
Sang Dokter adalah orang yang memimpin operasi. Hendry sebagai asisten dokter, menangani beberapa hal struktural dan memonitor kondisi Nisa. Sementara wanita berkacamata bertugas sebagai perawat sirkuler.
"Retractor!" pinta Sang Dokter lagi.
Di tengah keterbatasan alat, Sang Dokter memaksimalkan pengalaman serta instingnya dalam menentukan setiap tindakan. Saat anak panah berhasil dicabut, sempat terjadi pendarahan hebat. Namun sang Dokter tetap tenang. Ia melakukan transfusi dan mengambil setiap tindakan sesuai prosedur dan SOP.
