Sebelum naik, Hendry mengencangkan tali sepatunya. Ia harus menyiapkan segalanya dengan sempurna. Termasuk untuk hal-hal yang dianggap sepele. Hendry naik dengan keyakinan bahwa ia tidak akan kalah. Ia memiliki kepercayaan diri yang tinggi bahwa ia unggul dari banyak hal.
Selama lebih dari lima menit Hendry berjalan memasuki area hutan. Ia tidak tahu apakah arah yang dipilih benar karena tidak ada petunjuk apa pun yang ia temukan. Hendry hanya mengikuti instingnya dan terus mencari.
Ketika masih terus berjalan, Hendry menginjak sebuah perangkap. Anak panah yang berasal dari busur otomatis seperti yang Hendry bawa melesat dari belakang punggungnya. Arah tembakan tepat menyasar jantungnya.
Hendry yang sejak masuk terus menjaga fokusnya agar waspada dapat menghindari tembakan pertama dengan aman. Namun perangkap yang Hendry injak adalah perangkap dua arah. Anak panah yang datang dari arah lain tidak bisa ia hindari tepat waktu. Akibatnya, dadanya terluka.
