Alvian masih bertanya-tanya siapa orang yang sebenarnya Aster lihat hari itu. Hari di saat Aster keluar dari ruang BP setelah melukai teman sebangkunya.
Sebenarnya tidak dikenali adalah hal baik. Namun tetap saja Alvian tidak menyangka. Ia sungguh penasaran dengan tatapan Aster hari itu.
Suara orang melangkah di anak tangga terdengar. Langkah dua orang. Dari suara ketukan sepatunya, Nisa tahu kalau suara langkah itu milik Lea dan Rena. Keduanya akhirnya selesai berbelanja.
"Alvian, kamu di sini?" Sudut bibir Lea tertarik. Menunjukkan senyum yang manis.
"Ilyas memintaku melihat keadaan Nisa," jawab Alvian.
"Ilyas? Kenapa?" Nisa bertanya memburu. "Sesuatu terjadi?"
"Ilyas baik-baik saja." Alvian menjelaskan. "Yang enggak baik salah satu teman di tempatnya bekerja."
"Lebih baik kita lanjutkan pembicaraan di dalam." Rena menginterupsi.
"Ah, benar."