Sama seperti Nisa, Alvian pun pindah ke Ibu kota. Tujuannya masih sama. Memastikan semuanya aman dan baik-baik saja. Kejadian yang menimpa Nisa terakhir kali saat mengunjungi Ilyas membuatnya semakin ketat.
"Aku akan menyelidiki masalah Aster, sementara kamu waspada terhadap orang yang bernama Hendry dan orang-orang lain di sekitar Nisa." Alvian membagi tugas.
"Hendry?" ulang Ilyas. "Kamu yakin dia akan datang?"
Alvian mengangguk. Sebenarnya ia berharap apa yang ia pikiran salah tapi tidak apa-apa memilih waspada. Jika dugaan Alvian salah, mereka tidak akan kehilangan apa pun. Tapi jika benar dan terlambat menangani masalahnya, yang hilang tidak akan bisa kembali lagi.
Waspada di awal lebih baik dibanding menyesal kemudian.
"Kenapa?" tanya Ilyas lagi. "Kenapa orang itu enggak bisa melepaskan Nisa?"
"Karena seperti itulah predator. Setelah menetapkan targetnya maka enggak akan semudah itu bisa lepas."
"Sialan!" umpat Ilyas.