"Aku enggak bisa bertanya karena sudah berhenti sekolah. Jadi, aku butuh bantuan kalian."
Untuk ke sekian kalinya Arwan dan Beni saling bertukar pandangan. Mereka terlihat ragu-ragu. Namun, begitu melihat tatapan tajam Alvian, keduanya tidak mungkin lagi menolak.
"Apa ... yang harus kutanyakan?" Meski berat hati, Arwan akhirnya setuju.
"Tanyakan apa sekolah kita punya guru olahraga pengganti saat itu, tanyakan nama, dan minta alamatnya. Bilang saja ingin mengembalikan sesuatu," jelas Alvian.
Arwan melakukan sesuai yang Alvian katakan. Ia menelepon Bu Ani, wali kelasnya. Arwan menekan tombol speaker agar panggilan yang masuk bisa langsung didengar oleh Alvian.
"Bu Ani, selamat siang. Maaf, Bu ganggu. Saya Arwan dari kelas Ibu." Arwan memulai dengan perkenalan.
"Iya, Arwan ada apa? Menelepon Ibu hari libur, kamu enggak bikin masalah, 'kan?"
