Hari semakin larut, Briell yang menunggu kedatangan sauminya dengan banyak menu di meja makan semakin lama. Dia beberapa kali melingku ke arah jam dinding dan waktu sudah menunjukkan lebih dari jam sebelas malam.
"Mengapa belum sampai rumah jug? Apakah dia meremukkan tubuhnya untuk hari pertama bekerja?" kata Brielle sembari menahan kantukk yang mendera matanya sedari tadi.
Dengan harapan yang begitu besar, Brielle menikmati panjngnya malam sembari duduk memeluk kedua kakinya dengan erat. Matanya yng tak dapat lagi menahan kantuk tertutup seketika. Dia begitu lelap dengan posisi terduduk.
Sementara dua pria itu kembali di jam satu malam dengan kondisi setengah mabuk, gelak tawa dan canda merekaa memecah keheningan malam rumh itu. Hanya tersisa beberap pegawai saja yang masih blum tidur karena menjaga pintu.
"Masuklah, Hyung." Hyun Jung memerintahkan kakaknya masuk, sementara dia masih terpaku di tepatnya berdiri.