"Tapi kadunganku?" tanya Ae Rii.
"Maafkan kami, Nak. Kami harus pergi. Jika kau masih tak bisa melakukan penerbangan karena kehamilan, terpaksa kau harus tetap di rumah," jelas Tuan Jeon.
"Bagaimana jika kita ke dokter dulu. Kita putuskan setelah dokter memberi penjelasan," kata Ae Rii yang tak mau ditinggalkan sendiri.
Kedua mertuanya akhirnya setuju. Mereka mengerti dengan keadaan Ae Rii saat ini. Mereka tak memiliki pilihan lain.
"Baiklah, kita bersiap ke dokter," jawab Nyonya Jeon.
Mereka berdua juga dilanda kekhawatiran yang tak kalah menegangkan. Tak ada yang bisa membuat keadaan menjadi lebih baik selain segera melihat Brielle dan Hyun Jung di sana. Dengan di dampingi mertuanya, Ae Rii akhirnya mendapatkan surat ijin terbang dari dokter.
Keadaannya menjadi lebih baik, setidaknya dia tak merasa diabaikan lagi.
"Suamiku berangkat dalam keadaan yang terburu-buru, jadi mungkin saja dia tak berniat membuat aku merasa diabaikan," ujar Ae Rii dalam hati.
